Jumat, 23 Desember 2016

After Office

Adalah Putri Ayu, atau biasa dipanggil Puyu, yang memperkenalkan saya pada Lai-Lai Market Buah. Selain menjual berbagai produk makanan impor, lokal, dan oleh-oleh, dalam swalayan ini juga terdapat sebuah kafe yang bernama Illy Cafe. Puyu sendiri menyebut Lai-Lai sebagi surga makanan, sebab baik produk-produk yang dijual maupun makanan kafenya sangat enak. Puyu adalah anak HI UGM yang rumahnya Malang. Awal-awal saya pindah ke Malang, dia memperkenalkan saya beberapa tempat recommended di Malang.

Perkenalan saya dengan Lai-Lai adalah ketika saya berada dalam transisi pindah dari Yogya ke Malang. Di Yogya, mengerjakan kerjaan di kafe sudah menjadi kebiasaan, baik sendiri maupun bareng teman, karena kafe-kafe di Yogya relatif murah. Pada masa transisi tersebut, orientasi saya juga masih fokus, yaitu segera sekolah lagi.

Dulu saya sering ke Illy Kafe di Lai-Lai sore hari sepulang dari kantor. Mampir makan es krim, atau cemilan lain sambil memikirkan rencana sekolah. Suatu kali di Illy diputar lagu-lagu Chrisye. Lagu Untukku versinya dia menurut saya bagus sekali. Enak didengarkan sore-sore sepulang kantor sambil makan es krim. Seolah-olah ada orang terbaik yang ditakdirkan untuk saya dan pantas untuk ditunggu. Tak perlu khawatir ke manapun dia pergi, atau ke manapun kita pergi mencapai segala rencana kita, orang tersebut akan dikembalikan dan dipertemukan dengan kita lagi. Iya, ke manapun, kedua belah pihak pergi, keduanya akan disatukan kembali. Meski ke ujung dunia katanya.

Ngomongin ujung dunia (dunia kan tidak berujung), bisa melihat tempat-tempat di negara lain adalah fokus yang saya bawa ketika saya ke Malang. Awal-awal pindah, hal tersebut masih sangat terjaga dengan baik. Saya sering memikirkannya di Illy. Serangkaian dengan lagu Untukku tadi, ada lagi lagu Crisye yang saya dengar di Illy yang sebelumnya belum pernah saya dengar. Judulnya Selamat Jalan Kekasih. Ada potongan liriknya gini nih, "selamat jalan kekasih, kejarlah cita-cita". Seolah-olah, tenang saja, kalau kamu pengen mengejar cita-cita, pengen sekolah, pengen ke UN, tidak apa-apa. Raihlah yang terbaik menurut kamu. Kekasih yang ditakdirkan untukmu pasti akan tetap diperuntukkan untukmu ke mana pun kamu mengejar cita-cita.

Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pekerjaan di kantor, Lai-Lai, Illy, lagu Crisye, dan fokus yang saya bawa ke Malang sedikit-sedikit mulai pudar. Kadang saya lupa karena saya memilih banyak pergi dengan teman-teman di Malang, saya disibukkan dengan kerjaan kantor, saya over thinking tentang pendapat orang tentang menikah, dan sebagainya. Sedihnya, kadang saya merasa bingung tentang apa yang harus saya lakukan, apa yang harus saya kejar, kenapa saya di Malang, kenapa saya tidak menikah saja dengan salah satu orang yang mendekati saya dan jadi istri yang baik. Serius, kadang saya bingung sendiri tentang arah hidup saya.

Sampai dua minggu lalu, adik sepupu saya dari Jakarta datang ke Malang dan saya mengantarkan dia beli oleh-oleh di Lai-Lai Market Buah. Begitu masuk melalui pintu Illy, ambience ketika saya baru pindah ke Malang terasa kembali. Waktu di mana saya membawa fokus tujuan saya. Di mana saya harus cepat mencapai ini. Sekolah, mengunjungi tempat-tempat di negara lain, ke WTO, ke UN. Tidak perduli ke manapun pergi, tidak perduli ke manapun dan di manapun kekasih yang ditakdirkan untuk saya pergi, bila Allah menghendaki, kami akan dipersatukan, tanpa mengorbankan cita-cita kami.

Semua distraction, semua omongan orang tentang bagaimana seharusnya kita bertindak, hendaknya tidak mengalihkan kita pada track yang sudah benar. Sejauh ini saya sudah berada pada track yang benar, tinggal memacu kecepatan lebih tinggi agar segera sampai ke tujuan. Terimakasih Illy sudah mengembalikan nuansa di mana saya menyimpan baik fokus tujuan saya.

Malang, 23 Desember 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar